Hasil Studi: Anastesi Tidak Menurunkan IQ pada Anak

Jum'at, 19 Oktober 2018 - 21:32 WIB
Hasil Studi: Anastesi Tidak Menurunkan IQ pada Anak
Hasil Studi: Anastesi Tidak Menurunkan IQ pada Anak
A A A
NEW YORK - Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa anak-anak di bawah usia tiga tahun yang diberi anestesi memiliki tingkat kecerdasan yang lebih rendah ketimbang mereka yang tidak mendapatkannya. Pada 2016, Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) telah memperingatkan bahwa pemberian obat lama atau berulang sebelum usia tiga tahun dapat mempengaruhi perkembangan otak.

Dilansir dari Zeenews, peneliti dari Mayo Clinic di Minnesota, baru-baru ini mengatakan, peringatan itu sebagian besar didasarkan pada data dari hewan yang mungkin atau tidak berlaku untuk anak-anak. Sementara, penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Anaesthesiology ini menunjukkan bahwa kecerdasan, ingatan dan beberapa ukuran lain dari fungsi otak adalah serupa di antara mereka yang menerima anestesi dan tidak.

"Untuk mayoritas anak-anak menjalani operasi, hasilnya secara keseluruhan meyakinkan. Sekitar 80 persen anak-anak yang membutuhkan operasi di bawah usia tiga tahun hanya membutuhkan satu dan itu relatif singkat," kata penulis utama David Warner, seorang ahli anestesi pediatrik di Mayo Clinic.

Namun, bagi mereka yang memiliki banyak eksposur untuk anestesi memiliki sedikit penurunan dalam keterampilan motorik halus, tetapi orang tua mereka melaporkan lebih banyak masalah pada proses belajar dan perilaku. Orangtua yang anaknya mendapatkan anestesi setelah berusia di bawah 3 tahun melaporkan lebih banyak masalah dengan keterampilan mental yang dikenal sebagai fungsi eksekutif -keterampilan yang membantu dengan memori, kontrol impuls, perencanaan dan fleksibilitas- tapi tidak dengan perilaku lain.

Pada penelitian ini, peneliti mempelajari 997 responden yang mengalami paparan anestesi sebelum ulang tahun ketiga mereka. Di luar paparan anestesi mereka, ketiga kelompok pasien itu dicocokkan menjadi seakrab mungkin. Beberapa penelitian lain juga menunjukkan bahwa anestesi tunggal dikaitkan dengan bahaya yang signifikan.

"Meskipun kami memiliki beberapa kekhawatiran tentang anak-anak yang menerima anestesi ganda, penting untuk dicatat bahwa hasil kami tidak memungkinkan kami untuk menyimpulkan bahwa anestesi itu sendiri menyebabkan masalah," jelas Warner.

Warner menambahkan, faktor-faktor lain seperti kondisi yang membuat operasi diperlukan juga dapat berkontribusi. "Namun, fakta bahwa kami menemukan beberapa masalah pada beberapa anak-anak ini berarti bahwa penelitian di bidang ini perlu dilanjutkan, termasuk analisis lebih lanjut dari data kami," tandasnya.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5259 seconds (0.1#10.140)